Awas... Bantuan PKH Anda Akan Dihapus Kemensos Karena Ini
Bantuan PKH ( program keluarga harapan ) merupakan salah satu program yang menjadi tumpuan banyak masyarakat miskin agar bisa menyekolahkan putra – putrinya hingga lulus sekolah sesuai dengan program pemerintah yakni wajib belajar 12 tahun.
Selain itu, masyarakat miskin yang memiliki pendapatan jauh
dibawah rata-rata pendapatan perkapita sesuai daerah kota/kabupaten di wilayah
masing – masing sangat berharap bantuan PKH agar yang diperoleh tidak dihapus
karena sangat membantu dalam memperbaiki kebutuhan gizi ibu hamil dan
balitanya.
Namun yang tejadi dimasyarakat, bahwa bantuan PKH difahami
adalah diperuntukkan untuk semua golongan. Hal ini merupakan akibat dari
kurangnya sosialisasi pemerintah daerah untuk memberikan edukasi tentang
sasaran program PKH di masyarakat.
Awas... Bantuan PKH Anda Akan Dihapus Kemensos |
Bantuan uang tunai PKH akan dihapus oleh kemensos jika kepesertaan dari penerima bantuan PKH tidak memenuhi unsur-unsur yang sudah ditetapkan oleh kementerian sosial melalui Direktorat Jendral Perlindungan Jaminan Sosial.
Mayoritas masyarakat tidak mau memahami bahwa bantuan PKH
ini bersifat bantuan tunai bersyarat. Artinya anda sebagai keluarga yang ingin
menerima bantuan PKH harus memiliki beberapa syarat sebagaimana yang telah
ditetapkan.
Sebab bantuan PKH anda akan dihapus
Berdasarkan informasi yang diterima kabarbantuan.com, ada
beberapa hal yang menyebabkan bantuan PKH anda akan dihapus oleh kemensos
dijelaskan sebagai berikut :
1. Tidak memiliki komponen
Peserta PKH yang menerima bantuan PKH, sebagai salah satu
syaratnya adalah mereka harus memiliki komponen dalam anggota keluarga mereka. Sejak
tahun 2007 awal PKH, kememsos menentukan 2 jenis komponen yang dicover oleh
PKH.
Adapun 2 komponen tersebut adalah komponen kesehatan dan
komponen pendidikan. Komponen kesehatan sendiri terbagi dalam 2 kategori yakni
kategori ibu hamil dan anak balita. Sedangkan komponen pendidikan terbagi dalam
3 kategori yakni anak SD sederajat, anak SMP sederajat, dan anak SMA sederajat.
Sejak tahun 2015, kemensos menambah 1 jenis komponen yang
sasarannya mengarah kepada kesejahteraan sosial. Hal ini didasarkan kepada
pertimbangan bahwa komponen kesejahteraan sosial (kesos) memiliki dampak
signifikan terhadap nasib anak-anak dalam keluarga miskin yang dicover bantuan
PKH.
2 jenis kategori dalam komponen kesos ini merupakan kategori
lansia dan disabilitas. Diartikan bahwa jika dalam keluarga miskin yang
memiliki komponen kesehatan dan pendidikan lalu terdapat kategori lansia atau
disabilitas didalamnya maka, beban keluarga miskin tersebut semakin berat.
Baca Juga : Bantuan Lansia Senilai 2 juta tahun 2021 Segera Disalurkan, Cek Syarat Dan Ketentuannya
Dapat anda bayangkan, jika anak-anak dari keluarga sangat
miskin sudah kesulitan dalam membiayai pemenuhan gizi dan biaya sekolah, harus
lagi di tambah dengan biaya merawat lansia atau disabilitas yang hidup bersama
mereka dalam 1 rumah secara bersamaan.
Maka, beban hidup keluarga miskin tersebut akan semakin
berat dan kesempatan generasi harap yakni anak-anak dari keluarga miskin tadi
akan semakin kecil peluangnya untuk tumbuh berkembang dan mengenyam pendidikan
secara layak hingga tuntas wajib belajar 12 tahun.
2. Meningkat kemampuan ekonominya
Seiring dengan diberikannya bantuan PKH terhadap keluarga
miskin, diharapkan akan semakin baiknya tingkat kesehatan serta pendidikan anak
– anak generasi harapan tersebut. Semakin mudah pula kesempatan keluarga miskin
tersebut untuk mengembangkan diri karena adanya “sekolah PKH” yang membantu
keluarga miskin tadi merubah pola pikir dan prilaku hidup.
Karena ada bantuan PKH berupa pendampingan serta bantuan
tunai, nantinya masyarakat miskin dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan
bagaimana caranya meningkatkan kemampuan individu yang berdampak pada meningkatnya
pendapatan keluarga / kemampuan ekonominya.
Ciri utama masyarakat miskin yakni sulit untuk
menumbuhkembangkan pola pikir dikarenakan rendahnya kualitas pendidikan secara
individu maupun keluarga. Pendamping PKH nanti hadir untuk secara
perlahan-lahan merubah pola pikir serta mental penerima bantuan dan menambah
wawasan bahkan tidak menutup kemungkinan membuka peluang usaha bagi penerima
manfaat bantuan PKH.
3. Tidak komitmen terhadap aturan PKH
Hal yang hampir dilakukan oleh kebanyakan masyarakat yang
sebenarnya sudah tidak layak lagi menerima PKH adalah, tidak memenuhi komitmen
terhadap program PKH itu sendiri. Komitmen artinya siap dan sanggup mengikuti
aturan yang sudah ditetapkan dalam bantuan PKH.
Beberapa contoh bentuk komitman yang sering dilanggar oleh
peserta penerima bantuan PKH diantaranya tidak menghadiri pertemuan kelompok
yang diadakan setiap bulan, tidak mengikuti kegiatan posyandu, tidak
menyekolahkan anak serta enggan atau malas mengumpulkan admisnistasi yang
dibutuhkan sehingga dihapus oleh kemensos data kepesertaanya.
4. Memiliki penghasilan diatas ketentuan yang telah disyaratkan
Penghasilan memang salah satu indikator yang menjadi tolak
ukur kelayakan sebuah keluarga untuk tetap mendapatkan bantuan PKH atau tidak.
Namun masyarakat penerima bantuan biasanya berusaha untuk menyembunyikan jumlah
penghasilan mereka dengan berusaha untuk menghindar ketika ditanya terkait
penghasilan.
Sebagai contoh yang seringkali terjadi di masyarakat adalah
keluarga yang anggota keluarga mereka bekerja diluar wilayah bahkan bekerja
keluar negeri. Bagi seorang tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, mereka
rata-rata mendapatkan penghasilan sekitar 17.000 NT atau sekitar 8 juta rupiah
jika bekerja di taiwan.
Sedangkan jika mereka bekerja di sebagai pembantu rumah
tangga di Singapura dapat mengantongi bersih sekitar SGD 550 atau setara Rp 5,5
juta perbulan. Namun, penghasilan yang mereka dapatkan umumnya mereka simpan
dalam tabungan dan belum akan digunakan sampai mencapai nominal yang
diinginkan.
Sekilas kehidupan mereka terlihat miskin dengan tampilan
rumah yang sederhana sehingga secara kasat mata terlihat layak mendapatkan
bantuan PKH. Hal ini ternyata menjadi pertimbangan serius pemerintah untuk menghapus
bantuan karena dilaporkan telah salah sasaran.
5. Malas melaporkan perubahan kategori
Sebab yang terakhir ini adalah yang sangat berdampak fatal
kepada penerima bantuan PKH dikarenakan bantuan untuk kategori tertentu yang
mengalami perubahan namun tidak segera melaporkan dengan menunjukkan bukti yang
valid dan sah.
Secara automatis sistem di kemensos akan menon-aktifkan
kategori bahkan dilakukan penghapusan jika tidak ada laporan secara aturan yang
telah ditetapkan. Segeralah melaporkan perubahan yang terjadi dengan
melampirkan bukti yang valid dan sah secara aturan yang telah ditetapkan.