--> Skip to main content

Apa Itu Desil 1 dan 2 dalam DTSEN ? Penjelasan Lengkap dan Dampaknya terhadap Bansos 2025

Kontributor : Dyah Asmi Rahayu

Jakarta. Sejak diberlakukannya sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), penyaluran bantuan sosial (bansos) di Indonesia mengalami perubahan besar. Tidak hanya soal data yang lebih terintegrasi, tetapi juga klasifikasi penerima bantuan yang kini lebih tepat sasaran berdasarkan indikator desil ekonomi.

Dua desil terendah, yakni Desil 1 dan Desil 2, menjadi fokus utama pemerintah dalam program bansos tahun 2025. Keluarga dalam kategori ini dianggap sebagai rumah tangga miskin ekstrem hingga rentan miskin, dan berhak atas berbagai bentuk bantuan.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu desil dalam konteks DTSEN, berapa batas pengeluaran per desil, serta bagaimana pemutakhiran data tiap 3 bulan sekali berpengaruh pada status penerima bantuan Anda.


Apa Itu Desil 1 dan 2 dalam DTSEN ?

Kemensos officer assists two citizens in understanding their status within Desil 1 and 2 under the DTSEN classification for social assistance eligibility in 2025.
Seorang petugas Kemensos memberikan penjelasan kepada pasangan warga mengenai posisi mereka dalam Desil 1 dan 2 berdasarkan sistem DTSEN yang menjadi dasar penyaluran bansos 2025.


Apa Itu Desil dalam DTSEN?

Dalam konteks DTSEN, desil adalah klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan atau pengeluaran rumah tangga. DTSEN membagi populasi menjadi 10 desil, di mana:

  • Desil 1: 10% penduduk dengan tingkat pengeluaran terendah (miskin ekstrem)
  • Desil 2: 10% berikutnya, kategori rentan miskin
  • ... hingga
  • Desil 10: 10% penduduk dengan pengeluaran tertinggi (kaya)

Penentuan desil mengacu pada hasil sensus sosial ekonomi dan survei konsumsi rumah tangga.

 Menurut keterangan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), desil digunakan sebagai metode klasifikasi objektif berbasis pengeluaran agar alokasi bansos tidak didasarkan pada data subjektif atau indikatif saja. BPS menjelaskan bahwa desil memberikan gambaran realistik mengenai daya beli rumah tangga dan menjadi tolok ukur nasional dalam pendistribusian bantuan sosial.


Batas Pengeluaran Desil 1 dan 2 (2025)

Menurut standar BPS dan Kemensos yang digunakan dalam DTSEN 2025:

  • Desil 1: Pengeluaran < (kurang dari) Rp 500.000 per kapita per bulan
    (± Rp 2 juta/bulan untuk keluarga 4 orang)
  • Desil 2: Pengeluaran antara Rp 600.000 – Rp 700.000 per kapita per bulan

Keluarga dalam dua desil ini umumnya:

  • Tidak memiliki rumah layak
  • Tinggal di daerah terpencil
  • Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (makanan, pendidikan, kesehatan)
  • Rentan gizi buruk
  • Akses pendidikan / kesehatan rendah

Mengapa Desil 1 dan 2 Jadi Prioritas Penerima Bansos?

Pemerintah ingin memastikan bansos tepat sasaran. Oleh karena itu, Desil 1 dan 2 menjadi indikator utama penerima bansos berbasis data terbaru. Program seperti bantuan pangan, PKH, dan Sembako (BPNT) kedepan hanya menyasar kelompok ini.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers menjelaskan bahwa rumah tangga yang tergolong dalam desil 6 hingga 10 telah dikeluarkan dari daftar penerima bantuan sosial. Kelompok ini dinilai telah mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri


DTSEN Diperbarui Setiap 3 Bulan, Apa Dampaknya?

Salah satu keunggulan DTSEN adalah frekuensi pemutakhiran data: setiap tiga bulan sekali. Artinya:

  • Jika kondisi ekonomi memburuk (misalnya kehilangan pekerjaan), Anda bisa turun ke desil lebih rendah dan masuk daftar bansos.
  • Jika kondisi membaik, Anda bisa terhapus otomatis dari kepesertaan.
Inilah bentuk keadilan sosial berbasis data real time.


Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) bagi Penerima Bansos Jangka Panjang

Bagi Anda yang sudah lebih dari 5 tahun menerima bansos, pemerintah menyarankan mendaftar dalam Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE). Sebelum tergraduasi secara otomatis oleh sistem ketika dilakukan pembaharuan data secara berkala.

Program ini mencakup:

  • Pelatihan kewirausahaan
  • Akses modal UMKM
  • Pendampingan usaha mandiri

PPSE bertujuan agar masyarakat naik kelas secara ekonomi dan tidak bergantung terus-menerus pada bansos.


Terkait: 1,9 Juta Keluarga Dihapus dari Bansos, Apa Alasannya?

Pemutakhiran desil inilah yang menjadi alasan 1,9 juta nama dicoret dari daftar bantuan.
📎 Baca selengkapnya di artikel sebelumnya:

Desil 1 dan 2 adalah dasar utama klasifikasi penerima bansos 2025. Dengan memahami posisi Anda, Anda bisa memantau status, memperbarui data jika perlu, dan memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang benar-benar berhak.
Sistem DTSEN yang fleksibel dan berbasis fakta ekonomi membuka peluang keadilan bantuan sosial yang lebih besar.

Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke media sosial Anda agar lebih banyak keluarga memahami hak dan kewajiban mereka.

📚 Jangan lupa baca juga artikel lain di kabarbantuan.com untuk panduan bansos, pendaftaran PPSE, dan informasi kebijakan terbaru!


Newest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar