--> Skip to main content

Jangan Terjebak! Cara Ibu-Ibu Penerima Bansos Hindari Pinjaman Online dan Bank Keliling Bunga Tinggi

Kontributor : Dyah Asmi Rahayu

Keuangan Keluarga. Di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil, banyak ibu-ibu penerima bantuan sosial (bansos) di Indonesia yang menghadapi tekanan kebutuhan sehari-hari. Ketika uang bansos diterima, tidak sedikit dari mereka yang tergoda untuk mengatasi masalah jangka pendek dengan meminjam uang secara instan—baik dari pinjaman online (pinjol) maupun dari bank keliling.

Namun tahukah Anda? Jalan pintas tersebut justru sering menjadi jebakan. Pinjaman online ilegal dan praktik bank keliling yang dikenal juga dengan istilah bank emok atau plecit kerap menjerat masyarakat dengan bunga tinggi dan cara penagihan yang tidak manusiawi. Inilah saatnya untuk membekali diri dengan pengetahuan yang tepat.

Artikel ini membahas secara lengkap bagaimana ibu-ibu penerima bansos bisa mengelola dana bantuan secara bijak, menghindari jeratan utang, dan membangun kemandirian ekonomi. Jangan lewatkan juga ulasan penting yang telah kami sajikan sebelumnya tentang "Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Bansos" dan "Tips Memulai Usaha Kecil dari Dana Bansos" sebagai bagian dari panduan lengkap finansial keluarga.

 Baca Juga : 


Hindari Pinjaman Online dan Bank Keliling Bunga Tinggi

Ibu miskin berpakaian lusuh bersembunyi ketakutan di balik pintu rumah reyot karena ditagih utang oleh debt collector dari bank plecit.
Seorang ibu penerima bansos terlihat ketakutan saat ditagih utang oleh petugas bank emok di rumahnya yang nyaris roboh. Fenomena seperti ini masih sering terjadi akibat kurangnya literasi keuangan di kalangan masyarakat miskin.


Mengapa Pinjaman Online dan Bank Emok Sangat Berbahaya


Bunga Tinggi dan Jangka Waktu Singkat

Pinjaman online dan bank emok biasanya menawarkan proses cepat tanpa jaminan, tetapi membebani peminjam dengan bunga tinggi, bisa mencapai 20–40% per bulan. Ini jelas membahayakan keuangan keluarga.


Penagihan Tidak Manusiawi

Ibu-ibu yang gagal membayar tepat waktu sering mendapat tekanan mental dari debt collector. Tak sedikit kasus pelecehan verbal hingga ancaman fisik, terutama dalam sistem bank plecit yang beroperasi liar tanpa pengawasan resmi.


Data Pribadi Disalahgunakan

Pinjol ilegal sering meminta akses ke kontak dan galeri HP. Jika gagal bayar, data tersebut disalahgunakan untuk mempermalukan peminjam ke keluarga dan tetangga.


Mengenal Lebih Jauh Istilah Bank Emok dan Plecit

Bank Emok adalah istilah lokal yang merujuk pada kelompok pemberi pinjaman keliling yang menyasar ibu-ibu rumah tangga dengan sistem kelompok. Sementara plecit adalah istilah Jawa untuk rentenir yang mengenakan bunga tinggi. Kedua praktik ini marak di berbagai wilayah, khususnya pedesaan.

Praktik ini merusak solidaritas sosial. Ketika satu orang dalam kelompok gagal membayar, seluruh anggota ikut menanggung. Ini menambah beban moral dan finansial bagi semua pihak.


Simulasi Perhitungan Kerugian Pinjaman Bunga Tinggi

Mari kita simulasikan:

Contoh Pinjaman di Bank Emok:

  • Ibu meminjam Rp1.000.000
  • Bunga 30% per bulan
  • Total pengembalian setelah 1 bulan: Rp1.000.000 + (30% x Rp1.000.000) = Rp1.300.000
  • Jika telat, denda bisa mencapai 10% tambahan → Total: Rp1.430.000

Contoh Pinjaman Online:

  • Ibu meminjam Rp500.000
  • Bunga 20% + biaya admin Rp50.000
  • Total pengembalian: Rp500.000 + Rp100.000 + Rp50.000 = Rp650.000
  • Jangka waktu: 14 hari → jika telat, akan kena denda per hari sebesar Rp20.000

Bayangkan jika ibu meminjam 2 kali dalam sebulan? Jumlah beban utang bisa berlipat ganda.

Pertanyaannya: Berapa kerugian ibu-ibu jika mengambil pinjaman tersebut dibanding menggunakan uang bansos untuk usaha atau kebutuhan penting lainnya?


Cara Bijak Kelola Uang Bansos agar Tidak Terjebak Utang

Susun Prioritas Pengeluaran

Langkah pertama adalah memastikan bansos digunakan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, sekolah anak, dan kesehatan. Hindari membeli barang konsumtif yang tidak mendesak.

Sisihkan untuk Dana Darurat

Walaupun nominal bansos terbatas, usahakan menyisihkan sedikit untuk tabungan. Dana ini penting saat muncul kebutuhan mendadak tanpa harus meminjam.

Mulai Usaha Mikro dari Rumah

Manfaatkan sebagian dana untuk memulai usaha kecil seperti jualan sayur, gorengan, atau pulsa. Ulasan lengkap tentang ini bisa dibaca di artikel sebelumnya: "Tips Memulai Usaha Kecil dari Dana Bansos".

Baca Juga :

Tips Memulai Usaha Kecil dari Uang Bansos


Manfaatkan Program Pelatihan Gratis

Pemerintah dan lembaga swasta kini banyak menyediakan pelatihan keterampilan gratis untuk ibu rumah tangga, seperti menjahit, memasak, atau membuat kerajinan tangan. Ini bisa menjadi bekal untuk penghasilan tambahan.


Alternatif Aman Selain Pinjaman Online dan Bank Emok

Koperasi Syariah atau Lembaga Keuangan Resmi

Jika sangat butuh dana tambahan, pilih koperasi syariah atau lembaga resmi yang diawasi OJK dan menawarkan pinjaman dengan skema adil.

Program Kredit Ultra Mikro (UMi)

Pemerintah juga menyediakan program UMi untuk usaha kecil tanpa agunan. Program ini jauh lebih aman dan bisa diakses oleh penerima bansos yang ingin memulai usaha.

 

Kapan Harus Berkonsultasi?

Jika Anda atau saudara pernah terjebak pinjol atau bank keliling, segera konsultasikan ke dinas sosial, OJK, atau pihak RT/RW. Jangan takut untuk bicara agar masalah tidak semakin besar.

Mengelola dana bansos dengan bijak adalah langkah awal menuju kemandirian. Hindari utang berbunga tinggi dari pinjaman online dan bank emok yang bisa merusak masa depan keluarga. Ibu-ibu bisa belajar dari pengalaman orang lain, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mulai mengubah nasib secara perlahan.

Jangan lewatkan artikel lainnya di kabarbantuan.com untuk panduan dan inspirasi cara mengelola keuangan keluarga. Setiap langkah kecil yang ibu ambil hari ini bisa membawa perubahan besar di masa depan!



Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar