--> Skip to main content

Tips Meningkatkan Marketing Produk Ke Luar Negeri Dengan Memahami Prilaku Konsumen

Meningkatkan marketing dalam konteks marketing internasional pemahaman mengenai perilaku konsumen harus mencakup dimensi internasional. Ada kebutuhan untuk mengembangkan model perilaku konsumen internasional sehingga pemahaman perilaku konsumen di berbagai negara lebih sistematis dan terkoordinasi.

Perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen yang mencakup semua langkah dalam pengambilan keputusan pembelian. Banyak ahli pemasaran mengembangkan berbagai metode dan konsep, termasuk pendekatan budaya untuk mempelajari perilaku konsumen. Budaya memang mempengaruhi tingkah laku konsumen, namun masih banyak faktor lain yang juga mempengaruhi perilaku konsumen.

Beberapa prilaku konsumen yang harus difahami oleh para produsen untuk meningkatkan marketing produk khususnya penjualan keluar negeri dapat di fahami melalui beberapa poin berikut :

Tips Meningkatkan Marketing Produk Ke Luar Negeri

Tips Meningkatkan Marketing Produk Ke Luar Negeri Dengan Memahami Prilaku Konsumen
Tips Meningkatkan Marketing Produk Ke Luar Negeri - kabarbantuan.com

Memahami Prilaku Konsumen

1. Persepsi Konsumen

Persepsi adalah proses menafsirkan dorongan saraf atau rangsangan yang diterima otak dengan mengatur dan memberi makna melalui interpretasi kognitif. Budaya yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi persepsi dan perilakunya. Misalnya; Orang Cina, melihat dan merasakan Coke seperti obat. Orang Amerika, lebih suka memilih daging steak bagian tertentu untuk mempertahankan kelembaban dan rasanya.

Namun bagi orang Asia tidak terbiasa makan daging steak dengan cara ini, karena merasa bahwa daging steak dalam kondisi sepert itu menjadi tidak aman. Contoh lain, orang Amerika lebih suka memasak dalam potongan daging besar yang disajikan di piring , sedangkan orang Cina, lebih suka memasak dengan potongan daging kecil seukuran gigitan sehingga tidak membutuhkan pisau di meja makan.

2. Motivasi Konsumen

Motivasi merupakan dorongan yang diarahkan oleh motif yang terbentuk berkaitan dengan tujuan tertentu. Motivasi dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen mengembangakn motif-motif dalam bentuk perilaku termotivasi untuk memuaskan sesuatu. Motif konsumen sebagian besar ditentukan oleh kebiasaan membeli, dan motif konsumen bisa beragam, oleh karena itu sangat penting mengenali berbagai jenis motif.

Motif dapat diklasifikasikan sebagai rasional dan nonrasional. Contoh motif rasional adalah pembelian dengan pertimbangan : harga, daya tahan, dan kondisi ekonomi. Sedangkan motif tidak rasional meliputi : prestise, kenyamanan, dan kesenangan. Dalam mengklasifikasi motif secara konvensional antara rasional atau emosional , konsumen tidak mengenal motif emosional dan cenderung merasionalisasi perilaku pribadi dengan hanya memunculkan motif rasional dan sosial yang dapat diterima.

Selain itu proses klasifikasi tidak mudah, motif kenyamanan, misalnya, bisa menjadi rasional maupun nonrasional secara bersamaan. Keberhasilan penjualan sebuah produk sangat dipengaruhi oleh pelayanan yang kita berikan kepada target pelanggan termotivasi, sedangkan motifnya rasional atau irasional tidak penting.

Yang paling penting adalah mengidentifikasi motif spesifik yang relevan dengan tujuan pemasaran. Tugas pemasar yang paling penting adalah memilih, dengan hati-hati dan benar, motif konsumen yang relevan dengan tujuan produk yang dipromosikan. Relevansi motif dapat berbeda antar negara. Misalnya, penelitian mengenai pemuda di Indonesia, China, Argentina, Kanada, dan Amerika dalam membandingkan keyakinan mereka tentang : uang, etika bisnis, dan kepribadian bisa berbeda-beda.

3. Grup Konsumen

Kelompok (group) adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau lebih yang memiliki seperangkat norma dan hubungan implisit atau eksplisit yang saling terkait satu sama lain sehingga perilaku mereka saling bergantung. Norma kelompok mempengaruhi perilaku umum dan perilaku konsumsi.

Pada awalnya sebuah kelompok dibentuk untuk pertahanan dan kelangsungan hidup, namun saat ini cenderung untuk kebutuhan kepuasan sosial dan psikologis. Bila terisolasi seseorang tidak dapat beraktifitas dengan baik karena pada dasarnya semua orang secara sosial saling bergantung. Seseorang menjadi anggota kelompok untuk berinteraksi dan memberikan identifikasi serta memenuhi kebutuhan dengan cara yang lebih efisien.

Pengaruh kelompok referensi dari kapasitasnya dalam menyebarkan informasi. Kekuatan pengaruh kelompok referensi tidak sama pada semua kategori produk. Pengaruhnya ditentukan oleh keterkaitan produk dengan kelompok. Suatu produk memiliki pengaruh yang kuat dikarenakan dua hl yaitu : memiliki kualitas visibilitas dan outstanding. Semakin produk berkualitas, terlihat dan menonjol, semakin mencuri perhatian kelompok. Kejutan yang diberikan sebuah produk membuat kelompok referensi terpengaruh.

4. Keluarga Konsumen

Di Amerika "keluarga" memiliki arti sempit karena hanya mencakup suami, istri, dan keturunan mereka. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga inti atau keluarga suami-istri. Di Negara lain, "keluarga" memiliki arti yang jauh lebih luas karena didasarkan pada konsep keluarga yang diperluas. Sebuah keluarga dapat diperpanjang secara vertikal mencakup beberapa generasi. Juga dapat diperluas secara horizontal dengan memasukan anggota keluarga seperti paman, bibi, dan sepupu.

Sebagai kelompok referensi dan kelompok referensi khusus, keluarga dapat dibedakan karakteristiknya menjadi : Pertama, keluarga memungkinkan anggotanya memiliki kesempatan yang luas untuk berinteraksi satu sama lain secara tatap muka. Masing-masing anggota bertindak sebagai konselor maupun penyedia informasi.

Kedua, keluarga merupakan unit konsumen dimana sebagian besar anggota berbagi konsumsi banyak produk, terutama barang yang tahan lama atau yang mempengaruhi anggaran keluarga. Ketiga, kebutuhan individu di bawah kebutuhan keluarga. Akhirnya, satu anggota sering diberi tugas utama untuk membeli produk untuk pengguna lain, sehingga bertindak sebagai gatekeeper atau agen pembelian.

Orang Amerika dan non-Amerika membesarkan keluarga mereka dengan cara yang sangat berbeda. Orang Amerika menekankan kebebasan individu, dan anak-anak diajarkan untuk mandiri. Di Jepang dan China, keluarga adalah fokus utama, seperti keluarga Hispanik (keturunan amerika latin), orang Jepang memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang kuat terhadap keluarga mereka, dan kewajiban ini mendominasi dalam keputusan keluarga.

Karena penekanan pada orientasi keluarga, nepotisme adalah praktik yang diharapkan dan diterima di sebagian besar wilayah dunia. Di Jepang, ikatan erat antara semua anggota dalam saluran distribusi dan produsen menyebabkan sesama anggota saling menjaga. Jepang menekankan pada hubungan yang panjang, kepercayaan, ketulusan, dan teman lama.

5. Opini Pemimpin

Dalam setiap kelompok sosial, ada individu yang mampu memberikan pengaruh signifikan kepada anggota lain sehingga mempengaruhi pikiran dan perilaku anggota sesuai yang diinginkan. Individu ini dikenal sebagai pemimpin opini dan dalam konteks perilaku konsumen, pendapat mereka tentang produk dapat mempengaruhi pembelian yang dilakukan orang lain.

Dalam memasarkan produk ke luar negeri, perusahaan multinasional harus dapat menarik perhatian para pemimpin opini. Di Ghana, petugas kesehatan pemerintah bekerjasama dan berusaha mendapat penerimaan dan persetujuan dukun desa sebelum mengobati atau menyemprot gubuk dengan obat anti malaria.

Di negara-negara berkembang, strategi yang baik dengan merangkul para guru, biarawan, ulama, ustadz atau imam, karena pendapat mereka memengaruhi orang lain. Contohnya, BMW menjual mobil dengan harga diskon kepada para diplomat, karena percaya bahwa target konsumennya akan mempengaruhi jenis mobil yang dipakai atasannya.

Pada akhirnya para pelaku marketing  harus waspada terhadap penggunaan budaya dan tidak menggunakannya secara serampangan dalam menjelaskan perilaku luar negeri. Marketer harus lebih khusus dan ketat dalam memahami dengan memperluas penerapan konsep psikologis dan sosial yang relevan ke dunia internasional.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar