--> Skip to main content

Lansia Tak Lagi Dapat PKH, Begini Nanti Nasibnya

Kementerian Sosial tengah serius menangani nasib lansia yang saat ini menjadi perhatian pemerintah untuk ditangani karena menjadi persoalan tersendiri dengan banyaknya jumlah lansia miskin di Indonesia.

Adapun program perlindungan sosial yang saat ini tengah di gencarkan untuk membantu lansia miskin adalah Program Keluarga Harapan. Dimana Program Keluarga harapan menyasar pada keluarga miskin yang salah satunya memiliki tanggungan / beban tambahan berupa lansia (lanjut usia).

Lansia pada keluarga miskin ini dianggap pemerintah menambah beban keluarga miskin sehingga pengeluaran keluarga miskin tersebut semakin bertambah karena lansia yang terhitung tidak produktif. Adapun syarat mendapatkan bantuan PKH lansia tersebut, bahwa salah satunya adalah lansia tinggal bersama keluarga miskin dibuktikan dengan administrasi tercantum dalam 1 (satu) kartu keluarga yang sama. 


Lansia Tak Lagi Dapat PKH, Begini Nanti Nasibnya

Lansia Tak Lagi Dapat PKH, Begini Nanti Nasibnya
Pendampingan Lansia terlantar oleh petugas


Manfaat Bantuan PKH

Masih merujuk situs PKH Kemensos, bantuan sosial berbasis Program Keluarga Harapan berbeda dengan Program Sembako (BPNT) dan Bansos Tunai (BST). Adapun manfaat bantuan PKH ini diharapkan bisa mengurangi beban tanggungan hidup, sehingga harus dikelola dengan bijak dan tepat.


1. Meningkatkan Kesehatan Lansia

- Transportasi ke layanan kesehatan

- Memenuhi kebutuhan makanan bergizi

- Kebutuhan perlengkapan kesehatan

2.Mengurangi Beban Keluarga & Meningkatkan Pendapatan

- Kebutuhan sehari - hari lansia

- Ditabung

- Modal usaha


Baca Juga : Menko PMK Muhajir Mengingatkan "Awas Bansos BLT Jangan Disalahgunakan"


Kendala Bansos PKH Untuk Lansia

Pemberian bantuan sosial PKH kepada Lansia selama ini ternyata menuai beberapa permasalahan. Permasalahan dilapangan timbul karena berbagai macam kondisi lansia serta tingkat kesulitas untuk akses lansia di daerah.

Berikut beberapa kendala pemberian bansos PKH kepada lansia dirangkum dari berbagai sumber :

1. Pemberian Bansos Kepada Lansia

Pemerintah mewacanakan agar pemberian bansos kepada lansia diterimakan langsung kepada lansia oleh lembaga penyalur. Namun temuan di daerah mendapati bahwa lansia harus mengambil sendiri bantuan sosial yang diberikan melalui penyalur yang disediakan lembaga penyalur.

Banyak lansia yang sudah tua renta bahkan yang hanya sebatang kara kesulitan mengambil bantuan sehingga ini menjadi penyebab banyaknya bantuan lansia terlambat disalurkan bahkan tidak tersalur.

2. Bantuan Lansia Tidak Sampai Ke Penerima

Temuan oleh pemerintah melalui laporan masyarakat didapati masih banyak lansia yang menitipkan pengambilan bantuan sosial kepada orang lain baik kerabat maupun saudara terdekat yang pada akhirnya bantuan tidak disampaikan atau tidak diterimakan penuh oleh lansia.

Ini menjadi sorotan ketika kunjungan rombongan kementerian Sosial melakukan sidak di beberapa wilayah dan menemukan bahwa masih ada lansia yang meminta untuk diberi bantuan sosial. Namun setelah dilakukan cek data bantuan tersebut digunakan oleh pihak lain.

3. Penyalahgunaan Bantuan Lansia

Beberapa laporan lain terkait bantuan lansia yang ditemukan adalah penggunaan bansos PKH untuk lansia tidak dipergunakan sesuai untuk peruntukan. Dimana seharusnya bantuan lansia tersebut dipakai untuk meningkatkan kualitas kesehatan lansia.

Adapun bentuk penyalahgunaan tersebut berupa penggunaan dana bantuan dipakai kepada selain penggunaan yang seharusnya, seperti membeli rokok, membayar hutang anak / saudara, di pinjamkan kepada pihak lain, bahkan dibagi – bagikan kepada pihak lain.

 4. Bansos Lansia Salah Sasaran

Seperti diketahui bahwa tujuan PKH diprioritaskan kepada keluarga kurang mampu, sehingga menjadi keharusan antara pengurus dan komponen Lansi tersebut kedua – duanya merupakan keluarga yang benar – benar miskin.

Namun ketika terjadi kendala dalam penentuan pengurus KPM atau pengurus pengganti didapati anak / saudara lansia tersebut merupakan keluarga mampu bahkan tergolong keluarga sangat sejahtera. Sehingga data penerima bansos lansia tersebut masuk dalam data anomali / inclusion error.

Berdasarkan banyaknya kendala dalam pemberian bantuan sosial PKH kepada lansia tersebut, dalam rapat koordinasi Kementerian Sosial bersama Komisi VIII DPR RI yang mebahas terkait perubahan SOTK dalam Kementerian Sosial, Mensos mewacanakan untuk melakukan perubahan.

Adapun perubahan terkait bantuan sosial kepada lansia nantinya tidak lagi melalui PKH. Hal ini akan berdampak pada perubahan posisi bansos lansia dalam struktur / lembaga di Kementerian Sosial.

Mensos Risma menjelaskan secara singkat bahwa nantinya akan ada dirjen tersendiri yang akan menangani permasalahan lansia. Sehingga tidak lagi melalui PKH ( Program Keluarga Harapan ). Mensos sendiri memiliki gambaran lain untuk lansia.

Baca Juga : Mensos Risma Bakal Coret Peserta PKH Karena Ini

Seperti yang diketahui bahwa besaran bantuan lansia untuk keluarga miskin hanya mendapatkan Rp. 400 ribu perbulan. Yakni bantuan PKH Rp 600 ribu tiap 3 bulan, yang artinya dalam 1 bulan keluarga lansia hanya mendapat 200 ribu. Serta bantuan sembako sebesar Rp. 200 ribu perbulannya.

Karena nilai Rp. 400 ribu menurut Risma tidaklah cukup untuk lansia, nantinya bantuan lansia akan diberikan berupa makanan siap saji yang diperkirakan nilai setiap porsinya adalah sebesar Rp. 10 ribu. Dan dana untuk membiayai kebutuhan lansia tersebut rencananya akan di berikan atau dikelola oleh RW setempat.

Informasi terkait Lansia Tak Lagi Dapat PKH, Begini Nanti Nasibnya semoga dapat memebrikan gambaran kepada keluarga penerima bansos Lansia terkait perubahan cara pemberian bansos yang nanti akan dilakukan oleh Kementerian Sosial.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar